Tidak hanya tukang urut, Leoni pun dibuat was-was melihat sosok lain di samping wanita tua yang mengenakan kebaya lama. Wangi parfum semerbak tercium dari jarak yang tidak terlalu dekat, Leoni mengernyit kemudian menutup hidung dengan jari telunjuk. Sementara tatapannya tidak beranjak sedikit pun dari dua orang yang berada di belakang Djenaka. “Kenapa Bunda ikut?” Mata Leoni hampir jatuh menggelinding mendengar satu kata yang mencolok dari kalimat Djenaka. Jadi ... wanita anggun dan tangguh ini adalah ibu dari pria yang sudah lancang masuk ke dalam kehidupannya, mengacaukan, bahkan menanam benih yang tengah dia kandung sekarang? Tentu saja Leoni tidak terima. Rumahnya bukan tempat yang bisa dimasuki seenak jidat. “Saya tidak punya urusan dengan Anda berdua. Silakan pergi, lewat pintu yan