“Bang Zio, apa yang harus aku lakukan,” ujar Vio panik. Ia sedang dalam perjalanan menuju vila, menyusul Clara. [Ada apa? Ada masalah?] Suara Zio terdengar tenang di seberang sana. Vio memindahkan ponselnya ke telinga kiri, lalu menjepitnya dengan bahu ketika tangannya harus membuka dompet untuk membayar tagihan taksi. “Kayaknya Clara dalam bahaya deh, dia dibawa sama Bang Gio ke vila.” [Ya Tuhan, susulin cepet!] Zio jadi ikut panik. Ia kesal sekali. “Ini aku baru nyampe. Aku harus gimana?” [Pertama, kamu masuk, temui Clara, bilang yang sejujurnya kalau Bang Zio yang di sana adalah Bang Zio palsu. Kalau Clara tidak percaya, atau nggak mau kamu ajak balik, langsung aja telepon mami buat lapor ke Tante Nat.] “Baik, Bang.” Usai mengatakan itu, Vio mengakhiri panggilan teleponnya ke Zio.

