Di dalam mobil. Diam-diam Alana melirik Arion. Terlihat jelas dia khawatir melihat sudut bibirnya yang berdarah serta pipinya Arion yang mulai membiru. “Arion, sebenaranya apa yang terjadi?” “Bukan apa-apa.” “Tapi wajah kamu—” “Alana apa kamu bisa buatin aku mie instan lagi?” ujar Arion menyela ucapan Alana. Alana yang mendengar itu mendengus, Heh? Apa hubungannya? Padahal dia bertanya karena khawatir tapi Arion malah mengalihkan pembicaraannya. Benar-benar menyebalkan. Sangkin kesalnya, Alana bahkan sampai menyerah untuk melakukan percakapan dengannya. Sesampainya dirumah Arion, Alana membantu mendudukan tubuh Arion. “Kamu habis berantem sama siapa? ” tanya Alana penuh keingintahuan seraya mengamati wajah Arion. “Sampe bonyok gini.” “Ohya tante Maisha ada dimana??” sambung A