“Loh, Arion, kamu ngapain ada diluar?” tanya Alana menatap Arion dengan tatapan herannya. “Kondisi kamu kan belum pulih, ayo kita kembali ke ruang perawatan kamu.” Bukannya menjawab, Arion malah menarik tangan Alana dan membawanya pergi. Alana mencoba melepaskannya. Namun, semuanya percuma karena genggaman tangan Arion terlalu kuat dan dia tidak mampu untuk melepaskannya. Tanpa mereka sadari, Zidan berdiri tidak jauh dari mereka. Dia terlihat menghela napasnya lega. “Astaga dia itu benar-benar kekanak-kanakan." keluh Zidan seraya menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya dia berlalu pergi. “Walau gitu aku berharap semoga kalian bisa selalu bersama-sama.” Setelah sampai di ruangannya, Arion melemparkan tubuh Alana ke atas sopa. Alana sontak meringis kesakitan seraya menatap Arion denga