Leebin sengaja menekannya, Melisa mulai larut dalam sentuhan pria tersebut. “Emhh, Leebin..ahhh.” Bisiknya lirih seraya menyandarkan punggungnya pada tubuh pria tersebut. Sepertinya otak pria tersebut sedang gila malam itu, dia menarik Melisa agar mengikuti langkah kakinya menuju ke ranjang. Melisa tidak meronta, Leebin bisa merasakan suhu tubuh gadis itu sudah meningkat sejak beberapa menit yang lalu. Pria itu memangku tubuhnya seraya melumat bibir tipisnya. Rasanya berat sekali untuk mengakhiri semua kegiatan malam itu. “Leebin jangan…” Melisa mendesis lirih ketika jemari pria itu menyelinap ke dalam penutup sisi bawah tubuhnya, wajah gadis itu sudah terlihat sayu karena ulah jahilnya. Leebin menatap kedua gundukan kenyal tanpa penutup selain gaun tipis tersebut, sangat kencang dan men