“Tidak ada siapa-siapa.” Gumam pria itu seraya melangkah masuk ke dalam rumah. Kehidupannya terasa sama seperti dia belum menikah dengan Melisa. Pria itu kembali mempelajari beberapa bukunya di dalam ruangan kerjanya di dalam rumah tersebut. Akan ada beberapa ujian di kampusnya. Pria itu terpaku pada setumpuk buku di atas meja. Tak lama kemudian ponselnya berdering. Nama Melisa tertera pada layar ponselnya. “Halo? Mel?” Leebin masih membaca buku kuliahnya. “Di mana?” Tanya Melisa dengan nada kesal. “Di rumah, memangnya di mana lagi?” Ucapnya dengan santai, dia tidak mengerti kenapa nada pertanyaan Melisa terdengar sedang marah dengannya. “Aku dengar kamu dekat dengan Rosa! Cewek centil dan suka cari ribut itu!” Hardik Melisa dari seberang sana. “Brak!” Leebin menutup buku kuliahn