“Aku harus bagaimana sekarang, akh! Astaga pria gila itu, menyebalkan sekali.” Melisa menyeret masuk kopernya. Wanita itu segera menjatuhkan tubuhnya di dalam kamar, penatnya belum hilang kini muncul masalah baru. Melisa tidak percaya kalau Leebin sungguh-sungguh membuat pekerjaannya di Hong Kong jadi berantakan seperti ini. “Kenapa aku merasa sudah dibeli oleh-nya?” Melisa menyilangkan kedua tangannya untuk meremas kedua bahunya sendiri sambil tidur telentang. “Leebin, aku cuma mau minta maaf. Kenapa kamu malah menghukumku seperti ini?” Gumamnya pada dirinya sendiri. Tiga hari berikutnya, para pengawal serta asisten Leebin benar-benar tiba di kediaman Melisa. Gadis itu takut sekali, dia merasa akan ditahan dalam waktu yang tidak sebentar. “Nona Melisa?” Asisten Leebin membuka suara.