Bukannya senang karena niat Ricard, Aira malah memukulinya sampai pria itu bersedia keluar dari kediamannya. “Pergi kamu! Brak! Bruk! Brak! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menikah dengan kamu!” Bentaknya seraya membanting pintu ruangan utama. “Okay, tapi ingat saja apa yang aku katakan tadi! Tidak akan ada pria yang mau menerimamu selain aku! Aku akan mengatakannya pada mereka kalau kita..” Aira kembali membuka pintu kediamannya. “Mau mati kamu! Hah?!” Ucapnya seraya menodongkan pisau ke arah Ricard. Aira sudah kalap, wanita itu mengayunkan benda tajam tersebut hingga melukai lengan Ricard tanpa sengaja. “Akh!” Ricard memekik seraya menahan luka pada lengan kanannya. “Tlang!” Pisau dalam genggaman tangan Aira jatuh ke lantai. Aira turut serta jatuh terduduk di ambang pintu