Erlin kembali masuk ke dalam kamar, wanita itu duduk di tepi ranjang sambil menatap jam yang tergantung di dinding dalam kamar tersebut.
“Kali ini aku tidak akan pergi, aku juga tidak akan lari, aku akan menunggu sampai kamu mengatakan semuanya padaku.” Gumam Erlin. Jarum jam terus bergulir dan waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Belum ada tanda-tanda Derent Jake akan kembali ke rumah. Erlin merebahkan tubuhnya di atas ranjang, dia memilih memejamkan kedua matanya hingga ia terjaga dan Derent sudah rebah di sebelahnya sambil memeluk tubuhnya.
“Kamu sudah bangun? Bagaimana tidurmu semalam?” Derent bertanya sambil mengukir senyum pada bibirnya. Pria itu memberikan kecupan pada kening Erlin. Tidak ada sikap aneh yang Erlin temukan dari Derent, pria itu bersikap seperti biasa saat mer
