Sudah hampir tiga puluh menit lamanya, Erlin hanya tinggal di atas tubuh Derent yang kini rebah telentang di atas ranjang dalam kamarnya. Organ intim milik Derent masih menegang, Erlin tidak bisa memberikan kepuasan yang diinginkan Derent. Pria itu juga tidak menuntut lebih, Derent hanya mengusap punggung kurus Erlin dengan penuh rasa sayang. “Mr, sudah lama kita tinggal di dalam kamar ini. Apakah tidak masalah?” Tanyanya seraya mengangkat wajahnya lalu menatap wajah Derent yang kini tinggal di antara kedua lengannya. Derent tersenyum, pria itu segera memutar posisi. Kini Erlin yang rebah di atas ranjang sementara dirinya sengaja menghimpit dan mengurung tubuh kurus wanita itu menggunakan kaki kanannya. Kejantanan Derent yang masih mengeras beberapa kali mendongak dan memukul organ intim