Dalam perjalanan menuju kembali, Derent menawarkan sesuatu pada Erlin. Padahal itu adalah sebuah permintaan darinya dan dia ingin Erlin memenuhi keinginannya. “Bagaimana kalau besok, kamu pergi menemui kedua putriku. Mungkin kalian bisa lebih akrab. Selama ini hanya Grace yang selalu menemani mereka.” Derent menoleh sejenak ke arah Erlin untuk melihat ekspresi dari wajah calon istrinya itu. Tidak ada ekspresi marah ataupun kesal. Erlin hanya tetap menatap jalan di depan sana dengan ekspresi wajah yang sama sejak wanita itu naik ke dalam mobil beberapa menit lalu. Derent merasa cemas, dia khawatir sudah salah mengatakan sesuatu pada wanita itu, Derent tidak ingin Erlin merubah keputusannya lalu menolak tinggal di sisinya sama seperti sebelum-sebelumnya! “Grace, gadis muda yang tinggal di