“Ya, semuanya begitu jelas tanpa aku ucapkan padamu, Mr.” Sahutnya. Erlin mengambil langkah ke samping lalu duduk di atas karpet depan perapian sambil memeluk kedua lututnya. Derent menyusul, pria itu ikut duduk di sebelah Erlin. “Kamu masih berpikir bisa berpisah dariku? Sampai kapan? Kamu ingin melihatku jenuh karena harus membawamu kembali tinggal di sisiku berulangkali? Tidak akan pernah!” Mendengar hal itu, Erlin langsung menoleh padanya. Derent menyeringai lebar, pria itu mengambil sepotong kayu lalu melemparkannya ke dalam perapian. Api segera melahap kayu yang Derent lemparkan, suara gemertak kayu yang terbakar terdengar nyaring di dalam ruangan hening tersebut. “Aku tidak akan jenuh.” Derent memperjelas kalimat yang ia ucapkan sebelumnya. Erlin tersenyum, dia tidak berkata ap