Bulan ke delapan kehamilan Ara tampak Ara jalani dengan berat, Perutnya yang sering sakit, keinginan-keinginan aneh yang dia inginkan dan mual yang selalu menyerangnya. Padahal sebelumnya Ara tidak pernah mengalami morning sicknes. Lebih nelangsa lagi saat tidak ada keluarga yang menemaninya di sini. Setelah delapan bulan Ara pergi, Ara merindukan mama dan papanya, merindukan mertua, dan adik iparnya. Kini Ara tengah duduk bersandar di sofa. Sejak satu minggu lalu Ara tidak bekerja, Ara hanya memantau cafenya dari rumah. Kaki Ara seolah tidak bisa diajak berdiri lama-lama. Perasaan sepi kini pun juga dirasakan Ara. Ia kira kehamilannya akan berjalan dengan mudah, tapi di bulan ke delapan ini Ara harus extra sabar. Beberapa kali mamanya datang menjenguknya, tapi itu hanya sementara karena