Ara memanyunkan bibirnya dengan kesal tatkala Bahtiar terus mengikutinya kemanapun dia pergi. Saat ini Ara sudah duduk di kursi kereta dengan Bahtiar yang ada di sampingnya duduk cengengesan tidak merasa bersalah sama sekali. Tadi saat di mall, Ara mengganti hp dan kartu operatornya, dan Bahtiar lah langsung memaksa meminta nomor barunya. Saat dia mengatakan akan ke Yogyakarta, dengan tidak tahu malunya Bahtiar juga ikut. Dan untungnya tiket kereta masih banyak dan mendapatkan bangku bersebelahan. Bahtiar seperti perangko yang tidak mau menjauh dari surat. Kali ini untuk pertama kalinya Ara naik kereta. Selama dua puluh lima tahun hidupnya, dia terbiasa menggunakan kendaraan pribadi, atau papanya lebih memilih naik pesawat kalau pergi ke luar kota. Namun kali ini, Ara menaiki kereta. Ara