“Farel, aku gak mau pulang!” pekik Ara saat Farel menyeretnya begitu saja. Dora menahan anaknya, tapi Farel bagai orang kesetanan yang terus membawa Ara. Farel memasukkan Ara dengan kasar ke mobil, pria itu dengan cepat melajukan mobilnya. Ara hanya bisa menangis di bangku penumpang. Ara belum sempat memakai sabuk pengamannya, membuat Ara beberapa kali terhuyung ke depan. Apa yang bisa dilakukan seorang perempuan kalau bukan menangis. Emosi Ara sudah berada di ubun-ubun, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Mau melawan jelas dia akan kalah, mau memberontak yang ada dirinya sendiri yang sakit. Ara tidak menyangka, belum ada dua belas jam dia kabur, Farel dengan cepat menemukannya. Jujur Ara tidak bisa menilai Farel. Farel bilang akan mengeluarkannya dari dunia pria itu, tapi Farel kembali