Farel membanting tubuh Aleta dengan tidak berperasaan ke lantai, setelahnya pria itu meninggalkan mantan selingkuhannya dan melenggang begitu saja menuju ruangannya. Aleta merasa dihina, seperti sampaah yang dibuang sembarangan. Aleta memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit, juga lehernya yang menimbulkan bekas kemerahan. Aleta memukul-mukul dadaanya seraya menangis. Semua orang selalu menganggap pelakor yang merusak rumah tangga orang, tapi mereka melupakan ada seorang suami yang juga salah karena membuka diri. Pelakor tidak akan merusak rumah tangga orang kalau pihak pertama tidak membukakan pintu. Kini Aleta merasakan rasa sakit yang sangat dalam, mungkin rasa sakitnya sama seperti rasa sakit yang dialami oleh Ara. Aleta menangis terisak sembari masih bersimpuh di lantai, selam