Regan Sayang, Regan Bawel!

1552 Kata

Entah mengapa, tubuh Sela terasa begitu lemas dan demam sejak pagi buta. Ia terbangun dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya, kulitnya terasa panas bagai terbakar. "Kenapa aku panas sekali..." keluhnya, suaranya terdengar serak dan pelan, hampir tak mampu menahan rasa tak nyaman yang mendera. Dengan susah payah, ia bangkit dari tempat tidurnya, langkahnya terhuyung-huyung menuju wastafel di kamar mandi. Air dingin yang membasahi wajahnya sejenak memberikan sedikit kelegaan, tapi hanya sekejap. Kepala Sela semakin berdenyut, pusing yang begitu hebat membuat pandangannya berputar. Jam baru menunjukkan pukul lima pagi, namun bagi Sela, waktu terasa begitu lambat. Kepalanya berputar semakin hebat, hingga pada akhirnya ia tak sanggup lagi menahan tubuhnya yang semakin lemah. Dalam s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN