Janji shaka.

1303 Kata

Ruangan itu dipenuhi oleh aroma parfum mahal yang bercampur dengan ketegangan yang merambat seperti kabut di udara. "Pak, ada tamu!" Suara asistennya terdengar seperti jarak yang jauh, terputus dari kesadarannya yang tenggelam dalam penyesalan. "Tamu?" gumam Shaka dengan kepala yang masih pusing, seolah tak siap untuk berhadapan dengan siapa pun saat ini. Namun, tanpa memikirkan lebih jauh, ia mengangguk. "Suruh saja dia masuk." Sejak Meta pergi, hidupnya berubah menjadi kekacauan. Setiap sudut butik ini, yang dulu selalu menghidupkan semangatnya, kini seperti dipenuhi oleh bayang-bayang masa lalu yang menghantui. Setiap pelanggan yang datang, setiap suara riuh di sekelilingnya, hanya menambah beban di hatinya. Tiga hari sudah berlalu sejak malam itu, malam di mana segalanya berubah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN