Duka Di Dua Hati.

1570 Kata

Shaka berdiri di ambang ruang tamu, tubuhnya terasa berat, seolah setiap langkah yang diambil membawa beban yang tak kasat mata. Di depan matanya, Jana, sang adik, dengan lembut menggendong putra kecilnya, Arka. Bayi itu tertidur pulas di pelukan Jana, wajah mungilnya terlihat begitu damai, tak menyadari bahwa ayahnya berdiri di sana, terjebak dalam jurang yang dalam antara cinta dan ketakutan. Shaka hanya bisa memandang dari kejauhan, tak berani mendekat. Setiap kali matanya menangkap bayangan Arka, dadanya serasa dihantam badai, gelombang kesakitan dan kerinduan yang tak tertahankan. Ada cinta di sana, namun juga luka yang begitu dalam, mengoyak setiap inci keberaniannya untuk mendekati anak itu. Seperti luka yang belum kering, setiap detik yang ia habiskan melihat putranya mengingatkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN