Rasa Yang Menyesak kan.

1593 Kata

“Kita sedang sedikit krisis!” Martin mengucapkan kalimat itu dengan nada yang tegas namun terdengar lelah, sementara tangan kanannya menggenggam erat bolpoin yang bahkan tak ia sadari sudah sejak tadi tak bergerak. Ruang rapat terasa sesak, bukan oleh udara yang pengap, melainkan oleh tekanan yang membuncah, menghimpit seluruh orang di ruangan tersebut. Di sekelilingnya, para dewan direksi duduk dengan wajah yang sama-sama terhiasi oleh guratan kekhawatiran. Malam sudah menua, tetapi di dalam ruang rapat ini, waktu seolah berhenti; hanya rasa gentar yang terus berdenyut tanpa henti. Di tengah gempuran kecemasan, perusahaan sebelah, yang masih hijau namun tak bisa diremehkan, tiba-tiba muncul dengan produk baru. Produk yang fungsinya hampir identik dengan apa yang sedang mereka garap den

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN