Mobil melaju tenang di jalanan pagi yang masih sepi, diiringi desiran lembut angin yang menyelinap masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Di sampingnya, Regan mengendalikan setir dengan mudah, wajahnya tampak tenang namun penuh perhatian. Cahaya matahari pagi memantul dari kaca depan, membingkai sosok Regan dengan cara yang membuatnya terlihat semakin memikat di mata Luna. Luna duduk di kursi penumpang, berusaha menenangkan debar jantungnya yang tak teratur. Usianya yang baru delapan belas tahun membuatnya merasa canggung berada di samping seorang lelaki dewasa seperti Regan. Meski begitu, ada sesuatu dalam kehadiran Regan yang membuatnya merasa aman, meski juga membuatnya gugup—sebuah kombinasi aneh antara rasa nyaman dan kekaguman yang baru pertama kali ia rasakan. Tatapan Regan, y

