Ibuku Bukan Seorang Pelakor

1549 Kata

“Maaf, Sela. Aku hanya ingin menyelamatkan kamu,” ujar Regan, suara lembutnya bergema dalam keheningan koridor. Ia menegakkan tubuh Sela dengan perlahan, penuh kehati-hatian, seolah-olah ia sedang memegang sebuah barang berharga yang tak boleh rusak sedikit pun. Setiap gerakannya dipenuhi dengan keinginan untuk melindungi, menciptakan rasa aman yang menenangkan di antara mereka. “Aku mengerti. Justru aku harus berterima kasih padamu,” balas Sela, dengan suara yang lembut namun tegas. Senyum kecil menghiasi wajahnya, membalas rasa hangat yang mengalir dalam hati Regan. “Ayo kita makan. Kamu harus banyak makan daging dan juga sayuran. Kamu ingat kan apa yang telah dikatakan oleh dokter?” tanya Regan, ingin memastikan bahwa Sela mendapatkan asupan yang baik demi kesehatan dirinya dan bayiny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN