Sela merasakan udara sore yang lembut menyentuh pipinya, membawa aroma khas musim gugur yang bercampur dengan bau antiseptik samar dari rumah sakit. Matahari perlahan-lahan turun di balik cakrawala, meninggalkan jejak keemasan yang melukis langit dalam warna oranye dan merah muda, seolah-olah memanggil hari untuk segera beristirahat. Keheningan yang hening tapi penuh makna terasa di antara mereka, seperti rahasia yang tidak perlu diucapkan namun jelas terasa di setiap tarikan napas. Sela meletakkan cangkir kopi di depan Regan dengan gerakan lembut, berharap hangatnya dapat menyalurkan sedikit ketenangan kepada laki-laki itu, yang kini tengah tenggelam dalam pikiran-pikiran berat. Tatapan Regan kosong, seolah pikirannya berlayar jauh ke masa lalu yang penuh dengan luka-luka tersembunyi. Na

