Regan menatap ibunya dengan pandangan yang berat, hatinya berkecamuk. Di satu sisi, ia tahu apa yang dikatakan ibunya benar—perasaan yang dia simpan untuk Sela semakin sulit dikendalikan. Di sisi lain, dia tak mampu menjauhkan diri dari perempuan itu, apalagi di saat Sela begitu membutuhkan dukungan. Setiap senyuman lemah yang terukir di wajah Sela, setiap helaan napas pelan saat perempuan itu bersandar padanya untuk mencari kekuatan, membuat perasaannya semakin mendalam. Ia mencintai Sela, begitu dalam dan tanpa henti, meski ia tahu bahwa cintanya terlarang. "Ibu tahu kamu mencintainya, tapi apakah kamu sadar apa yang kamu lakukan?" suara ibunya bergetar, mencerminkan kekhawatiran yang tak bisa disembunyikan. "Martin adalah saudara kandungmu, Nak. Dan Sela... dia istri kakakmu, sedang me

