Ciuman Martin Pada Sela Di Depan Regan.

1508 Kata

Martin tetaplah Martin, penuh misteri dan tak terduga. Setelah kembali dari perjalanannya yang panjang, ia menuntut haknya dengan cara yang begitu pasti, menyeret Sela ke dalam dunia kemewahan vila megah yang hanya dia sendiri yang memahami setiap sudutnya. Sela, terbungkus dalam bayang-bayang kesalahan masa lalu, tak kuasa menolak. Meski hatinya resah, ada sesuatu yang tak bisa ia pahami sepenuhnya, seolah badai perasaan menghentak di setiap hembusan napasnya. "ini untukmu," bisik Martin dengan nada suara yang lembut namun penuh otoritas. Selepas malam yang menyisakan jejak keintiman, Martin mengeluarkan kotak kecil dari saku jasnya, membuka perlahan, dan meletakkan kalung berlian berkilauan di telapak tangan Sela. Cahaya dari kalung itu memantulkan kemegahan yang hanya bisa diimpikan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN