"Kenapa kamu membangun taman ini? Ini pasti sangat mahal," tanya Sela akhirnya, setelah cukup lama terdiam dalam pusaran pikiran dan perasaan yang tak menentu. Suaranya lirih, hampir tenggelam dalam gemerisik lembut kelopak bunga sakura yang jatuh di sekeliling mereka. Pemandangan di depan mata begitu indah, tetapi Sela ingin tahu alasan di balik semua ini—alasan Martin melakukan sesuatu yang tampak begitu besar dan megah. Martin tidak langsung menjawab. Sebelum kata-kata terucap, dia meraih tangan Sela, menggenggamnya dengan hangat, seolah genggaman itu bisa menghapus seluruh jarak yang selama ini terbentang di antara mereka. "Karena aku ingin mengenang semua yang telah kita lalui, Sela. Semuanya indah, dan—" "Tidak ada yang indah, Martin!" Sela memotong dengan suara serak, menarik tang