Taman Bunga Sakura.

1595 Kata

"Anda mau pesan apa?" suara Sela terdengar tenang, namun hatinya penuh gejolak. Ia berusaha keras untuk menjaga sikap profesionalnya sebagai pelayan di kafe ini, meskipun sosok yang duduk di depannya adalah pria yang selama ini ingin ia hindari. Alih-alih bersikap seolah mereka memiliki masa lalu yang kelam bersama, Sela memilih untuk menyembunyikan semuanya di balik sikap dingin yang dipaksakan. Jika dengan Regan ia masih bisa terlibat dalam percakapan ringan, maka dengan Martin, ia tak ingin memulai apapun. Bahkan sekadar pertemanan pun tidak. Martin adalah bagian dari masa lalu yang ia inginkan terkubur selamanya. Sela menatap sekilas ke arah Martin, yang kini duduk santai, senyum tipis mengembang di wajahnya—senyum yang dulu pernah membuatnya jatuh, tapi kini hanya menimbulkan rasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN