Akhirnya, Sela menemukan seorang gadis yang begitu cantik, dengan senyum yang secerah matahari pagi dan aura yang memancarkan kehangatan. Dalam hatinya, Sela yakin sekali bahwa Regan tidak akan menolak kehadiran gadis ini. Dengan penuh harapan, ia ingin melihat laki-laki itu berbahagia, melupakan masa lalu yang menyakitkan dan menemukan cinta baru yang lebih indah.
Namun, saat mereka tiba di kafe yang telah ditentukan, Regan tampak gelisah. "Apa sih, kenapa kamu membawa aku ke sini?" keluhnya, mengerutkan dahi sambil mengawasi sekeliling, seolah-olah berharap tidak ada yang melihat mereka.
Sela, berusaha menenangkan dirinya, menjawab dengan tegas, "Aku akan mempertemukan kamu dengan seseorang. Dan kamu harus menemui orang itu. Beri dia kesempatan, berikan sikap baik padanya dan harus ram
