Siapa Regan.

1436 Kata

"Aku melihatmu menangis tadi." Regan tidak menyerah. Laki-laki itu begitu yakin dengan apa yang baru saja dilihatnya—jejak air mata yang masih tersisa di sudut mata Sela. Meski gadis itu berusaha menyeka dengan cepat, bekasnya masih jelas terlihat di bawah cahaya hangat yang masuk melalui jendela perpustakaan. "Aku sudah bilang ini cuma kelilipan saja, Regan. Kamu jangan banyak omong," tukas Sela, agak ketus. Raut wajahnya menegang, seolah tak ingin ada yang bisa membaca kelemahannya, apalagi Regan. Dia tidak suka terlihat rapuh, bahkan di tempat sehening perpustakaan ini. Regan tersenyum kecil, penuh teka-teki. "Oh, benar begitu? Tapi... di sini bersih banget, Sel. Mana mungkin ada debu? Perpustakaan elit ini hampir steril dari kekacauan dunia luar," ucapnya dengan nada meledek, mencob

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN