"Aku mau bicara." Serena berusaha mengumpulkan keberanian ketika menghampiri Iwan, produsernya. Kegelisahan memenuhi langkahnya saat ia mendekati ruangan di mana Iwan duduk, dikelilingi oleh dokumen-dokumen proyek dan layar yang menampilkan cuplikan adegan-adegan drama yang sedang dikerjakan. Iwan mengangkat pandangannya, sedikit terkejut melihat Serena datang. "Ada apa, Serena? Apa gaji kamu kurang?" tanyanya tanpa basa-basi, nada suaranya menyiratkan bahwa ia sedang sibuk dan tak ingin diganggu untuk hal-hal sepele. Serena menggeleng pelan, pandangannya tertunduk, merasa tak sanggup untuk menatap langsung mata atasannya. Ada sesuatu yang berat di hatinya, dan ia tahu bahwa pembicaraan ini akan menimbulkan ketegangan. Permintaan Raka tempo hari kembali menghantui pikirannya. Bagaimana