Enam tahun telah berlalu, namun bagi Sela, waktu seolah tak pernah benar-benar menyembuhkan segala luka dan keraguan yang pernah ia alami. Ia baru saja menyelesaikan studinya, yang sempat terputus lantaran harus bergulat dengan kesulitan finansial. Di usia 25 tahun, seharusnya ia sudah berada di puncak kariernya, seperti kebanyakan teman-temannya. Namun hidup tak memberinya kemewahan untuk melangkah setapak demi setapak tanpa rintangan.
Di kedai kopi yang kini telah menjadi rumah keduanya, Sela berdiri dengan senyum tipis, mengandalkan pekerjaannya sebagai kasir yang tak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga pelarian dari masa lalu yang ingin ia lupakan. Enam tahun adalah waktu yang cukup lama untuk mengubur kenangan—terutama tentang dua lelaki yang pernah mengisi relung hatinya. Kedu
