Dengan langkah santai, Abah ikut duduk bergabung bersama Indah dan Halwa. Entah sejak kapan Abah berdiri di belakang mereka hingga mendengar percakapan keduanya. "Anakku, Halwa benar, ada baiknya kamu pertimbangkan perpisahan kamu dan Ayyas." "Tapi Bah, jika Indah menggugat cerai maka Arsy di atas sana bergoyang dan Tuhan pasti membenciku meski apa yang kuperbuat dibolehkan oleh-Nya." "Abah tahu anakku, tapi satu hal yang harus kamu mengerti, pernikahan maupun perceraian awalnya adalah boleh. Tapi hukum keduanya bisa berubah tergantung keadaan." Indah mendengarkan penjelasan Abahnya dengan seksama. "Jika yang kamu jalani menambah pahala dan keimananmu, lanjutkan saja dan Abah mendukungmu. Tapi, jika yang kamu jalani justru menambah dosa dan prasangka buruk, maka hentikan saja. Sakit h