Mata itu mengerjap perlahan, kesadaran pelan-pelan menuntunnya untuk kembali ke dunia nyata, hal yang pertama ia lihat adalah ruangan serba putih yang ia yakini adalah kamar rawat rumah sakit. Kepalanya yang masih terasa pening berusaha mengingat kembali apa yang membuatnya terbaring tak berdaya di sini, lalu pelan-pelan rentetan kenyataan pahit itu menghantamnya bertubi-tubi, kembali memberikan rasa sakit di hatinya untuk yang kesekian kali kendati sang hati telah lelah dengan segala rasa sakit yang ada. Ucapan kematian sang istri oleh dokter, dirinya yang merangkak memeluk istrinya yang telah pergi selamanya, bagaimana dia menangis meraung di kamar jenazah berharap Tuhan masih berbaik hati memberikan keajaiban pada orang b******k sepertinya, upacara pemakaman yang sangat menyakitkan da