Wanita itu masih menatap kosong langit-langit kamarnya, kesunyian kini menemaninya, berusaha mencari ketenangan dalam kesendirian, namun nyata Jeslyn tetap tidak bisa mendapatkannya, wanita itu tidak bisa tenang, hatinya dilanda gelisah dan khawatir, dia tidak bisa mengendalikannya hingga air mata sesekali masih membasahi wajah pucatnya. Memang, Kern menepati ucapannya untuk membiarkan dirinya pindah ke kamarnya, kamarnya yang kini telah berubah menjadi sangat nyaman, seperti kamar Kern, bukan lagi kamar kosong yang bahkan hanya memiliki kasur lantai untuk alasnya tidur dan tidak ada pendingin ruangan. Kamarnya kini berubah total, menjadi begitu nyaman, dengan ranjang king size dan segala kemewahan yang menyertainya. ‘Sebenarnya drama apalagi yang coba kau lakukan? Kau ingin ber