Senja di Jakarta 1

1078 Kata

Cinta yang Kau Bawa Pergi - Senja di Jakarta Bau minyak kayu putih memenuhi penciuman saat pertama kali Delia membuka mata. Leher, dekat telinga, dan telapak tangan serta kakinya terasa hangat. Samar-samar ia melihat beberapa orang yang mengelilinginya. Ia juga merasakan tangannya di genggam oleh seseorang. Beberapa detik kemudian, Delia menangis hiteris. Bu Hesti memeluknya erat. "Istiqfar, Nak. Ayo, istiqfar. Barra nggak apa-apa, dia sedang ditangani dokter." Sambil terisak, Bu Hesti menenangkan putrinya. Di usapnya lengan sang anak sambil terus membimbing Delia untuk beristighfar. Diva turut mengusap-usap lengan adik iparnya. Sementara Samudra yang baru saja menutup telepon segera menghampiri sang adik. "Delia, ini Mas. Jangan khawatir, Barra nggak apa-apa. Dokter sedang menanganin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN