Aretha terkantuk-kantuk dalam pelukan Alfatih. Setelah memuaskan hasrat mereka di atas sofa tepat di depan televisi yang berbalik menonton mereka. Aretha bergegas membersihkan diri. Namun Alfatih mengikutinya hingga mereka melanjutkan sesi kedua di kamar mandi. Setelah Aretha melakukan kewajibannya yang belum terlaksana karena tidur, makan malam dan memenuhi kebutuhan mereka. Alfatih kembali menyentuhnya hingga kini Aretha hanya bisa berbaring lelah dalam pelukan pria itu. Aretha berbaring dalam rengkuhan Alfatih. Tangan besar dan berotot itu memeluk pundaknya dan Aretha meletakkan telinganya di d**a pria itu hanya untuk mendengarkan debar jantung Alfatih yang tak beraturan. Sama seperti miliknya. Usapan Alfatih di kepalanya dan tangan lainnya yang memainkan ujung rambur Aretha membuat ka