"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Aretha dengan dahi mengernyit dalam. Alih-alih menjawab pertanyaan Aretha, sosok itu malah mendekat dengan langkah cepat. Menarik pinggang Aretha dengan kedua tangannya dan sebelum Aretha sempat menolak sosok itu membungkam mulut Aretha dengan mulutnya sendiri. Ya, siapa lagi orang yang bisa bertindak seenaknya selain Alfatih. Pria itu menginvasi bibir Aretha tanpa permisi. Awalnya Aretha mendorong d**a pria itu dengan kedua tangannya, namun karena rangkulan Alfatih yang teramat kuat dan tenaganya yang memang sedang lemah, Aretha akhirnya pasrah. Tidak, kepasrahan Aretha bukan sepenuhnya karena tenaganya yang habis, tapi karena memang dia ingin dan menikmati ciuman Alfatih yang lapar dan menuntut. Pria itu mencium Aretha dengan kelembutan yang membu