Bayi mungil nan cantik itu membuat Dipta meneteskan air mata untuknya sejak pertama kali dia lahir ke dunia. Dia baru saja selesai mengadzani putrinya, yang masih berada dalam inkubator di ruang NICU. Karena lahir premature, bayi kecil itu membutuhkan perawatan khusus, namun Dokter mengatakan jika kondisinya baik dan sempurna. Hal itu membuat Dipta tidak henti-hentinya bersyukur. “Putri Ayah …” Bisik Dipta yang kembali meneteskan air matanya. Putri cantiknya, yang terlahir dengan sehat dan selamat ke dunia ini berkat perjuangan istrinya, bagaimana Saki bersedia sampai mengorbankan nyawanya tidak akan pernah Dipta lupakan. “Ayah tidak sabar menggendong kamu, Nak.” Bisik Dipta lagi lalu memilih keluar dari sana saat perawat sudah memanggilnya, karena memang jam kunjungannya masih diba

