Begitu tiba di rumah sakit, dia bisa melihat Mama Laras dan Papa Fairuz yang berjaga di sana, mereka menatap Saki dengan sendu, namun tatapan Saki langsung tertuju pada Dipta yang masih memejamkan matanya. Fairuz yang melihat itu langsung menggenggam tangan istrinya dan mengajaknya keluar. “Vertigo dan asam lambung, tapi sudah membaik pagi ini. Jangan membebani pikiran kamu ya, Dipta baik-baik saja.” Ucap Papa Fairuz menepuk bahu Saki lalu meninggalkan mereka yang membutuhkan banyak waktu berdua. Langkah Saki begitu gontai menuju ke ranjang itu, tangisnya pecah dengan air mata yang terus berlinang. Sungguh sakit hatinya yang melihat Dipta yang terlihat tak berdaya di ranjang rumah sakit. Apalagi saat mengingat permintaan Dipta semalam yang kembali meminta dia untuk menyudahi jeda mere

