“Saki mau sarapan apa, sayang?” Tanya Fairuz yang masuk menggandenga tangan Laras. Saki langsung membalikkan badannya dan tersenyum canggung pada keduanya. Ada rasa takut jika permintaannya kembali ditolak oleh mama mertuanya dan pada akhirnya dia dan Dipta memang harus berpisah. Namun Saki harus melawan ketakutan dan rasa gelisah itu demi masa depannya dengan Dipta. Dia ingin bertahan dan berjuang bersama Dipta. “Saki mau cari ke bawah saja, Pa. Mau makan di sana, titip Mas Dipta ya, Pa. Nanti Saki kembali lagi.” Ucap Saki sudah akan beranjak dari sana namun Dipta kembali menahan lengan Saki dan menatapnya dengan tatapan tidak rela, takut Saki pergi dan tidak kembali lagi. “Aku ikut ya?” “Mas! Yang benar saja!” Saki mendesis lirih, melepas paksa genggaman tangan Dipta dengan tatap

