Air mata Saki kembali jatuh menatap figura yang menunjukkan potret Dipta yang tersenyum begitu cerah dengan mengenakan toga, itu adalah foto kelulusan wisuda Dipta yang Saki temukan di kamar pria itu. Dia mengusapnya lembut dan mengecup foto itu dengan hati yang sesak dan air mata yang semakin banyak membasahi wajahnya. Dengan hati yang lelah dia menarik dirinya hingga tubuhnya bersandar pada headboard. Membelai lembut wajah Dipta di foto itu dengan air mata yang kembali membasahi foto tersebut. Hatinya begitu berat juga sesak dengan helaan napasnya panjang, memikirkan bagaimana keadaan dia dan Dipta saat ini. “Aku akan merawatnya, tidak ada satu pun saudara yang mau merawatnya. Papanya masih koma. Kita akan tinggal sementara di rumah, Mama.” Nada suara Dipta malam itu masih tern

