Pintu kamar Sabine terdengar diketuk. Sabine pun bangkit dari duduknya. “Hai.” Sabine tersenyum kala Patty tersenyum ke arahnya di mulut pintu kamarnya. “Hai, Pat,” “Wow. Sudah rapi. Hm ... sarapan dulu yuk?” Sabine sejenak menoleh ke arah dalam kamarnya. “Bareng Om Niko,” “Niko mana?” “Masih mandi.” Patty seperti memikirkan sesuatu. “Boleh gua masuk?” Sabine mempersilakan Patty memasuki kamarnya. Lalu keduanya duduk di tepi tempat tidur. “Are you alright now?” Sabine mengangguk tersenyum. Patty menghela napasnya sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar Sabine. Matanya tertuju ke kumpulan koper-koper Sabine yang masih rapi tertutup. “Emang lu mau balik cepat?” Sabine tersenyum kecut. “Balik ke mana, Sabine … Papa lu masih di sini.” Sabine tertunduk. Patty

