Vanilla melirik bangku tempat duduk Vanilla. Sudah satu minggu bangku itu kosong karena penghuninya diculik entah siapa yang dirinya sendiri tidak tahu. Lagi-lagi hanya embusan napas yang terdengar dari indera penciuman Vanilla. Nathan pun ikut prihatin melihat kondisi Vanilla yang sedih memikirkan Kirei. "Vanilla, kenapa kamu melamun?" gema suara Bella membuat seisi kelas memandang ke arah Vanilla yang masih belum sadar. "Van... Syut... Van..." Nathan menyenggol-nyenggol bahu Vanilla, berharap gadis itu tersadar dari lamunannya. "Vanilla! Kamu mendengarkan materi saya atau tidak?" suara Bella semakin meninggi. Vanilla tergagap mendengar suara Bella marah kepadanya. "Em maaf Bu, saya kurang enak badan. Boleh saya izin ke UKS dulu?" "Baiklah, silakan kamu istirahat." untung saja Bella