Malu banget sumpah, rasanya sampai nggak mau nunjukin muka lagi. Sepertinya, aku harus menghilang dari bumi untuk sementara. Haruskah aku hijrah ke Bulan? Tapi aku takut ketinggian. Terlebih sendirian. Aku nggak mau. Trus aku kudu piye? Semua usaha yang aku lakukan, berakhir dengan kepedihan. Rencana untuk ngajak Redha balikan kemarin gagal total. Aku nggak berani menemuinya lagi sejak insiden memalukan di kantin waktu itu. Aku memang pengecut, aku akui itu, jadi jangan umpat aku. Akulah orang yang mengambil keputusan untuk putus. Naasnya, aku masih terlalu mencintainya, Redha, si cewek mengerikan. Dia sudah membuatku jatuh cinta padanya sampai ke level melebihi cinta pertama. Bahkan aku merasa sudah gila karena berhalunasi melihatnya dimana-mana. Otakku sepertinya hanya mengingat

