"Baal, nggak mau pulang?" Aku mendongakkan kepalaku, menatap Fares yang berdiri di depanku dengan wajah heran. Aku menoleh kiri-kanan, menatap kelasku yang ternyata sudah sepi. Teman-temanku sudah pada pulang rupanya. Selain aku, hanya tinggal si Ally, Fares dan Zulfa aja yang masih ada di kelas. "Udah pulang sekolah ya?" tanyaku dengan rada linglung. Fares menaikkan satu alisnya. "Baal, kamu tidur?" tanya Fares heran. Aku mengembuskan napas pelan. "Nggak," sanggahku. "Trus? Kok nggak nyadar kalau udah pulang?" tanya Fares heran. "Kepalaku rada pusing," jawabku sekenanya. "Aish, perlu aku telponin dokter hewan, Baal?" gurau Fares. "Jangan! Kasihan dokternya, jauh-jauh kesini cuma mau nyuntik tetanus dirimu!" balasku. Fares mencebikkan bibirnya. "Iqbaal emang paling bis

