“Lun, apa bener kamu –“ Ucapan Rio terhenti saat kedua orang itu mendengar ada suara klakson mobil. Rio dan Luna langsung melihat ke arah mobil yang kini parkir di belakang mobil Luna. “Mas Bayu ya,” ucap Rio. “Iya. Melvin, papa dateng tuh,” teriak Luna memanggil keponakannya. “Tepar dia. Kekenyangan,” sahut Indri yang keluar dari kamar Luna. “Mbak,” sapa Rio saat melihat Indri berdiri di samping kekasihnya, menunggu sang suami. Indri hanya membalas senyum Rio tanpa menjawab apa pun. Entah mengapa, dia merasa kurang mantap hati saat melihat Rio berkencan dengan adik iparnya. Terdengar alasan klise, tapi dia tidak suka saja dengan fitur wajah Rio yang menurutnya tidak baik. “Wah, rame nih,” sapa Bayu saat dia sudah berjalan ke kamar Luna dan melihat banyak orang di depan kamar itu.