“Lun,” sapa Rio setelah dia lebih dekat dengan kekasihnya. “Hai. Kamu dari mana?” tanya Luna sambil melihat ke belakang Dion. “Dari lapor ke administrasi. Kamu sendiri dari mana?” tanya Rio balik, sambil melihat berkas di tangan Luna. Luna mengangkat berkasnya. “Dari ambil berkas di atasan.” Sedikit berbohong, tapi Dion kan juga atasannya. “Oh, kirain dari mana. Eh, mobil kamu idah beres?” “Udah. Tapi aku suruh anter ke kos langsung. Soalnya tadi ada yang sekalian aku minta ganti.” Kali ini Luna benar-benar berbohong. “Oh gitu. Eh, kamu ntar malem ada acara gak?” tanya Rio ingin tahu. “Ntar malem? Kayaknya gak ada. Emang kenapa gitu?” “Emang gak mau nemuin ayah sama mama kamu?” “Ya paling cuma itu. Emang kenapa? Kamu mau ngajak aku pergi?” tebak Luna. Rio tersenyum lalu mengangg