Suasana di depan ruang tamu divisi pemasaran mulai ramai. Pintu ruangan yang tidak sengaja terbuka itu membuat suara orang yang ada di dalamnya bisa terekspose dengan jelas. Beberapa pegawai yang kebetulan sedang melewati ruangan itu pun langsung berhenti dan ingin tahu apa yang akan dilakukan tamu dadakan itu ke Luna. Mereka menantikan berita penting yang pasti akan menghebohkan seluruh kantor. “Dion?” ucap Luna kaget. “Dion? Kamu panggil dia Dion?” Celia semakin kaget karena Luna sudah memanggil kekasihnya dengan sangat akrab. “Em, maksud saya Pak Dion. Saya gak ada hubungan apa sama beliau, Bu. Saya tidak punya hu—“ “Gak usah boong kamu! Kalo kamu gak punya hubungan apa-apa, pasti gak akan ada gosip murahan kayak gitu di kantor!” Celia sudah mulai emosi mendengar bantahan dari Luna