"Trevor, apa maksudmu? Kau menceraikanku?" tanya Arini. Air mata mulai keluar dan mengalir di pipi dengan deras. Begitu juga sakit yang dirasakan pada lehernya karena menahan emosi. "Apa salahku? Kenapa kau tiba-tiba memutuskan untuk menceraikan aku?" lanjut wanita itu. "Karena aku bosan denganmu! Bagiku kau sudah tak menarik lagi!" Perkataan Trevor dengan nada sarkastik makin membuat Arini makin sakit hati saja. Dia pun mencoba kuat dan kembali membalas perkataan lawan bicaranya. "Jadi selama ini kau menganggapku sebagai mainan saja?! Semua yang kita lakukan berdua, menurutmu adalah omong kosong!" "Tentu saja. Lagi pula aku sudah dijodohkan oleh Ibu dengan seorang wanita cantik sekaligus seksi. Dibandingkan denganmu, dia jauh lebih baik." Arini tak mampu mengatakan apa pun lagi. Hatin