Arini membalikkan badan ketika telah melewati pintu kaca buram dan tidak melihat Trevor. Dia mengembuskan napas panjang seraya menghapus matanya yang basah. Ia berusaha meyakinkan diri akan rencananya dan Arini percaya semua bisa berjalan dengan mulus. Wanita itu pun melangkah lurus. Dari seberang tampak seorang wanita dengan kacamata hitam berdiri seraya memandang Arini. Di samping wanita itu pun ada sebuah koper besar. "Kau ternyata sampai duluan, tak menunggu lama?" tanya Arini setelah mendekat ke arah si wanita. Wanita yang mengenakan kardigan itu tersenyum kemudian menggeleng. "Terima kasih sudah menungguku dan juga mau ikut bersamaku ke luar negeri ... Rosa." Lantas Rosa membuka kacamata hitam agar dapat memperhatikan lawan bicaranya. "Justru aku yang berterima kasih padamu, kal